Karya Tulis Ilmiah



PENGARUH PENYULUHAN KADARZI TERHADAP PENGETAHUAN IBU DAN TINGKAT KONSUMSI (ENERGI DAN PROTEIN) BALITA SERTA STATUS GIZI BALITA DI BENJOR KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG

Prodi : PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
Pengarang : HANNY ALVI NUR’AINI
Dosen Pembimbing : Ir. AAG Anom Aswin.,MPS
Klasifikasi/Subjek : , Penyuluhan, KADARZI, pengetahuan, tingkat konsumsi, status gizi balita.
Penerbitan : , Malang: 2017.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Hanny Alvi Nur’aini. 2017. “Pengaruh Penyuluhan KADARZI terhadap Pengetahuan Ibu danTingkat Konsumsi (Energi dan Protein) Balita serta Status Gizi Balita di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang”. Tugas akhir, Program Studi DIII Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. (Dibawah bimbingan: Ir. AAG Anom Aswin.,MPS) Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang dengan mampu mengenali masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya dan mampu mengambil langkah-langkah guna mengatasi masalah gizi yang ditemukan oleh anggota keluarganya. Jenis penelitiaan ini adalah Pra-eksperimen dengan menggunakan rancangan One Grup Pretest Posttest Desain. Sampel penelitian terdiri dari 34 responden. Responden adalah ibu balita dan balita di desa Benjor yang memenuhi kriterian inklusi. Analisis statistik menggunakan Paired T-Test, chi Square, dan Spearman dengan α <0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyuluhan Kadarzi secara statistik dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita. Pengetahuan ibu balita meningkat setelah dilakukan penyuluhan Kadarzi. Sebagian besar ibu balita cenderung belum berstatus Kadarzi. Ibu balita belum memberikan makanan beragam kepada keluarga, dan belum menggunakan garam beriodium, dan beberapa balita belum mendapatkan suplementasi gizi. Tingkat Konsumsi energi dan protein balita sebagian besar sudah normal. Status gizi berdasarkan BB/U sebagian berstatus gizi baik. Status Gizi berdasarkan PB/U dan atau TB/U masih terdapat balita berstatus gizi pendek 9 balita dan sangat pendek 6 balita. Terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan kadarzi ibu balita sebelum dan sesudah penyuluhan. Terdapat hubungan pengetahuan tentang kadarzi dengan status kadarzi. Terdapat hubungan status kadarzi keluarga balita dengan tingkat konsumsi energi dan protein balita. Terdapat hubungan antara tingkat konsumsi energi dan protein terhadap BB/U. Tidak terdapat hubungan antara tingkat konsumsi energi dengan status gizi PB/U dan atau TB/U namun terdapat hubungan tingkat konsumsi protein dengan status gizi PB/U dan atau TB/U. Saran dari penelitian ini diharapkan responden agar rutin menerapkan 5 indikator Kadarzi. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan pengecekkan garam beriodium dengan iodine test dirumah balita, agar ibu balita mengetahui apakah garam konsumsi yang digunakan mengandung iodium atau tidak. Data suplementasi vitamin A balita sebaiknya dilihat langsung saat pemberian apakah kapsul vitamin A yang diberikan sudah sesuai dengan dosis usia balita. Petugas kesehatan melakukan penyuluhan tentang Kadarzi secara ritun yaitu 1 bulan sekali Kata kunci: Penyuluhan, KADARZI, pengetahuan, tingkat konsumsi, status gizi balita.



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]